Penerapan Asuhan Keperawatan Lansia pada Ny. H Dengan Masalah Keperawatan Intoleransi Aktivitas Pada Diagnosa Medis Penyakit Jantung Koroner

  • Dina Syafirah Diploma Program of Nursing, Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo
  • Riesmiyatiningdyah, Riesmiyatiningdyah Diploma Program of Nursing, Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo
  • Agus Sulistyowati Diploma Program of Nursing, Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo
  • Faida Annisa Diploma Program of Nursing, Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo
Kata Kunci: Asuhan Keperawatan Gerontik, Penyakit Jantung Koroner, Pendekatan Keluarga, Pendampingan Keluarga, Intoleransi Aktivitas

Abstrak

Background: Defisiensi tingkat pengetahuan penderita pada Penyakit Jantung Koroner terutama pada lansia menyebabkan klien cenderung untuk tidak patuh terhadap pelaksanaan diet Penyakit Jantung Koroner. Objectives: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan asuhan keperawatan lansia Ny. H dengan masalah keperawatan intoleransi aktivitas pada diagnosa medis penyakit jantung koroner Di Desa Lemujut Krembung Sidoarjo. Methods: Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan mixed-method (penelitian kualitatif dan kuantitatif). Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 1-4 Maret 2021 Di Desa Lemujut Krembung Sidoarjo. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara penerapan lansia binaan sesuai dengan kasus. Teknik sampling yang dipergunakan adalah Convenience Sampling dengan menetapkan kriteria inklusi. Untuk hasil penelitian dilakukan dengan menganalisis data asuhan keperawatan lansia yang telah dilaksanakan. Results: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa diagnosa keperawatan prioritas yang diangkat yaitu Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen mempunyai tujuan setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2 kali kunjungan maka toleransi aktivitas meningkat dengan kriteria hasil klien mampu menjelaskan tentang pentingnya melaukan aktivitas fisik secara rutin, klien melaporkan bahwa sudah bisa melakukan aktivitasnya secara mandiri, klien mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri , TTV dalam batas normal TD : 130-150/80-90 mmHg, RR : 14 – 16x/menit, N : 60 - 70 x/menit, keluhan lelah menurun dan dipsneu setelah aktivitas menurun. Conclusion: Penerapan asuhan keperawatan yang dilaksanakan pada penderita Penyakit Jantung Koroner yang mengalami diagnosa keperawatan Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen yang dilakukan dengan pendampingan keluarga bisa dilaksanakan tanpa menemui kendala yang berarti. Hal ini ditandai dengan klien mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.

Referensi

Abata Qorry Aini. (2014). Ilmu Penyakit Dalam. Medan: PP Al-Furqon.

Andarmoyo, S and Ririn Nasriati. (2012). Faktor Resiko Kejadian PJK (Penyakit Jantung Koroner) Pada Kelompok Usia Muda (Studi di Kabupaten Ponorogo): Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Annisa Salis. (2020). Memahami Sistem Perkemihan dan Penyakit yang Mengancamnya. diakses https://www.sehatq.com/artikel/ memahami- sistem-perkemihan-dan-penyakit-yang-mengancamnya pada tanggal 25 Maret 2021 pukul 12.51.

Apriliyani. (2015). Pengetahuan Masyarakat Tentang Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner (PJK) diakses http://eprints.umpo.ac.id/3337/2/3.%20BAB%201.pdf pada tanggal 5 januari 2021 pukul 20.48.

Azizah dan Lilik M. (2011). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Lanjut Usia diakses http://eprints.umpo.ac.id/5355/3/BAB%202.pdf pada tanggal 20 januari 2021 pukul 16.41.

Brunner, & Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah (12th ed) (Devi Yulianti & Amelia Kimin, Penerjemah). Jakarta: EGC.

Dalusung. (2011). Pengetahuan Penderita Penyakit Jantung Koroner Tentang Diet Dalam Mencegah Kekambuhan/Serangan Jantung diakses http://eprints.umpo.ac.id/1277/2/BAB%20I.pdf pada tanggal 12 januari 2021 pukul 10.22.

Depkes RI. (2006). Profil Kesehatan 2005. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo. (2016). Profil Kesehatan Kabupaten Sidoarjo 2016. Sidoarjo: Dinas Kesehatan.

Florencia Gabriella. (2020). Pigmentasi Pengaruhi Warna Kulit Wanita. Diakses https://www.halodoc.com/artikel/pigmentasi-pengaruhi-warna-kulit- wanita pada tanggal 24 maret pukul 23.00.

Hudak, C. M. (2012). Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik. Jakarta: EGC.

Karikaturijo. (2010). Penyakit Jantung Koroner.Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Jakarta.

Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta : Balitbang Kemenkes RI.

Kemenkes RI. (2017). Asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit jantung koroner (pjk) diakses http://eprints.ummi.ac.id/1301/4/BAB%20I.pdf pada pukul 21 Januari 2021 pukul 21.15.

LeMone, Priscilla. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Muhith, Abdul dan Sandu Siyoto. (2016). Pendidikan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Nanda International. (2018). Nursing Diagnosa: Defenition & classification 2018- 2020. Penerbit Buku Kedokteran: EGC.

Nareza Meva. (2020). Membedakan Bunyi Jantung Normal dan Abnormal. Diakses https://www.alodokter.com/membedakan-bunyi-jantung-normal- dan-abnormal pada tanggal 25 Maret 2021 pukul 12.30.

Nugroho, dkk. (2016). Teori Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta: Nuha Medika.

Nurhasanah, Nunung. (2013). Komunikasi Keperawatan Untuk Kesehatan. Jakarta: In Media.

Nurhidayat Saiful. (2011). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Ponorogo: UMPO Press.

Padila. (2013). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam (1st ed.). yogjakarta: Nuha Medika.

Pratiwi, Sari, & Mirwanti. (2018). Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Nyeri Akut Pada Klien Penyakit Jantung Koroner diakses http://repository.unair.ac.id/97585/4/4.%20BAB%201%20PENDAH ULUAN.pdf pada tanggal 11 januari 2021 pukul 22.35.

Risa Hermawati. (2014). Penyakit Jantung Koroner. Jakarta : Kandas Media Rosjidi, Cholik Harun & Laily Isro’in 2014. Perempuan Lebih Rentan Terserang Penyakit Kardiovaskular. Jurnal Florence, 7 (1), pp. 1 – 10.

Setiadi. (2012). Konsep & penulisan dokumentasi asuhan keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. (2011). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi V. Jakarta: Interna Publishing.

Susilo C. (2015). Identifikasi Faktor Usia, Jenis Kelamin Dengan Luas Infark Miokard Pada Penyakit Jantung Koroner. The Indonesian Journal Of Health Science,Volume 6 No 1, 2015. Jember : Universitas Muhammadiyah Jember.

Tamtomo, Didik Gunawan. (2016) Perubahan Anatomic Organ Tubuh Pada Penuaan https://library.uns.ac.id/perubahan-anatomik-organ-tubuh- pada-penuaan/ diakses pada pukul 21 Januari 2021 pukul 16.28.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016) Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.

Wajan Juni, Udjianti. (2011). Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.

Wartonah, dkk. (2014). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta: Trans Info Media.

Willy Tjin. (2018). Hipoparatiroid. Diakses https://www.alodokter.com/ hipoparatiroid pada tanggal 25 Maret 2021 pukul 13.25.

Wijaya, Andra S. Putri, Yessie M. (2013). Keperawatan Medikal bedah, Jilid1. Yogyakarta: Nuha Medika.

World Health Organization (WHO). Asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit jantung koroner (pjk) diakses http://eprints.ummi.ac.id/1301/4/BAB%20I.pdf pada pukul 21 Januari 2021 pukul 21.15.

Diterbitkan
2022-04-29
Abstrak viewed = 1656 times
PDF (English) downloaded = 2674 times iThenticate Result (English) downloaded = 0 times