IDENTIFICATION OF FARMER INTEGRATED EMERGENCY RISK BASED ON AGRICULTURAL NURSING

  • Suhari Suhari Diploma Degree of Nursing, Faculty of Nursing, University of Jember, Indonesia
  • Mashuri Mashuri Diploma Degree of Nursing, Faculty of Nursing, University of Jember, Indonesia
  • Zainal Abidin Diploma Degree of Nursing, Faculty of Nursing, University of Jember, Indonesia
Keywords: Vulnerability, ability, emergency, farmer, agricultural nursing

Abstract

Abstract Objective: The aim of the study was to identify the integrated emergency risks of farmers based on nursing models in the agricultural area of Lumajang, Indonesia.Materials and Methods: A quantitative design with a descriptive approach was performed through the identification of threats, vulnerabilities, and capabilities in 357 farmers in integrated emergency response with cluster sampling techniques. Data was collected through questionnaires, interviews, and focus group discussions. Data analysis was carried out using the Job Safety Analysis scoring method of the Australian and New Zealand Standard on Risk Management. Results: The emergency risk of farmers based on agricultural nursing was the high category, the highest threat was direct contact with chemicals (95%), the highest contact chemicals are insecticides (57%), frequency of contact once a week (44%), and the highest vulnerability not having employment insurance (97%), the length of farming > 10 years (65%) and the length of work in 1 month 10-20 days (48%), long work on land 8-10 hours (5%) and no holiday in a month (20%), while the capability of farmers in first aid to accidents was low (44%).Conclusion: The emergency risk of farmers in Lumajang was high and the capability for emergency-response based on agricultural nursing was low.   Keywords: Threats, vulnerabilities, capabilities, emergencies, farmers, agricultural nursing

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ameriana, M. (2008). Perilaku Petani Sayuran dalam Menggunakan Pestisida Kimia. Jurnal Hortikultura, 18(1), 95–106.

Arsyad, M., & Kawamura, Y. (2010). Reducing Poverty of Cocoa Smallholders in Indonesia: Is Agricultural Economic Activity Still the Pioneer? Economics and Finance in Indonesia, 58(2), 217 – 238. DOI: https://doi.org/10.7454/efi.v58i2.49

Djojosumarto, P. (2008). Pestisida & Aplikasinya. Tangerang: PT Agromedia Pustaka.

Fatejarum, A., & Susianti. (2018). Hubungan Postur Kerja dan Repetisi terhadap Kejadian Muskuloskeletal pada Petani. Junal Afromedicine, 5(1), 518.

Fleming, M. J. (2004). Agricultural Health : A New Field Of Occupational Health Nursing. DOI: https://doi.org/10.1177/216507990405200907

Haerani. (2010). Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Bidang Pertanian Di Indonesia. Jurnal MKMI, 6(3), 180–184, 180–184.

Harrington., Gill, F. S. (2005). Buku Saku Kesehatan Kerja (3rd ed.). Jakarta:EGC.

Jones, R. et al. (2019). Serious Injuries in the mining industry : preparing the emergency response. Australasian Journal of Paramedicine, 16. DOI: https://doi.org/10.33151/ajp.16.652

Kaligis, J. N., Pinontoan, O., & Kawatu, P. A. (2015). Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Masa Kerja dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri Petani saat Penyemprotan Pestisida di Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur. 120.

Kaligis, P., & Kawatu. (2015). Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Masa Kerja Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri Petani Saat Penyemprotan Pestisida Di Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur. Manado: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

Kesavachandran, C.N., S.K. Rastogi, N., & Mathur, M. K. J. S. friends. (2006). Health Status Among Pesticide Applicators at a Mango Plantation in India.Journal of Pesticide Safety Education. 8.

Khamdani, F. (2009). Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap dengan Pemakaian Alat Pelindung Diri Pestisida Semprot pada Petani di Desa Angkatan Kidul Pati. Skripsi. . Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Kurniadi, D., & Maywita, E. (2018). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Kesehatan Akibat Paparan Pestisida pada Petani Holtikultura di Desa Siulak Deras Mudik Kabupaten Kerinci. VII, 13.

Kurniasih, S. A., Setiani, O., & Nugrahaeni, S. A. (2013). Faktorfaktor yang Terkait Paparan Pestisida dan Hubungannya dengan Kejadian Anemia pada Petani Holtikultura di Desa Gombong Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang Jawa Tengan. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 12, 132-136.

Lessenger, J. (2006). Agricultural Medicine. a Practical Guide. USA: Springer. American Association Of Occupational Health Nurses Journal, 52(9), 391–396. DOI: https://doi.org/10.1007/0-387-30105-4

Markkanen, P. K. (2004). Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Indonesia (Health and Work Safety in Indonesia). Manila, Philippines: Iternational Labour Organization, Subregional office for South-East Asia and the Pacific.

Murdiyono. (2016). Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko di Bengkel Pengelasan SMK N 2 Pengasih.

Novisan. (2002). Kiat mengatasi Permasalahan Praktis Petunjuk Pemakaian Pestisida. Argomedia Pustaka, Jakarta.

Novizan. (2002). Petunjuk Pemupukan Efektif. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Oakley, K. (2008). Occupational Health Nursing. New. York: John.

Pawitra, A. (2011). Pemakaian Pestisida Kimia terhadap Kadar Enzim Cholinesterase dan Residu Pestisida dalam Tanah. Skripsi Universtas Airlangga. DOI: https://doi.org/10.33475/jikmh.v1i1.59

Pertanian, K. (2011). Pedoman Pembinaan Penggunaan Pestisida. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Direktorat Pupuk dan Pestisida.

Prijanto, T. B., N., & Sulistiyani. (2009). Analisis Faktor Risiko Keracunan Pestisida Organofosfat pada Keluarga Petani Holtikultura di Kecamatan Ngablak Kabupaten Malang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 8, 73–78.

Purdy, G. (2010). ISO 31000:2009 - Setting a new standard for risk management: Perspective. Risk Analysis, 30(6), 881–886. https://doi.org/10.1111/j.1539-6924.2010.01442.x DOI: https://doi.org/10.1111/j.1539-6924.2010.01442.x

Puspitasari, N. (2010). Hazard Identifikasi dan Risk Assesment dalam Upaya Mengurangi Tingkat Risiko di Bagian Produksi. PT. Bina Guna Kimia Ungaran Semarang.

Rachmani S. (2014). Hubungan Lama Kerja dan Posisi Kerja dengan Kejadian Low Back Pain (LBP) Pada Pengrajin Batik Tulis Di Kemiling Bandar Lampung: Skripsi. Bandar Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung;

RI, K. P. (2011). Pedoman Pembinaan Penggunaan Pestisida. Jakarta: Direktorat Pupuk dan Pestisida.

Rosanti, E., & Andarini, Y. D. (2017). Program Pendampingan Pembentukan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) pada Petani di Desa Demangan Ponorogo. (JPM) Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 2, 105.

Schuler, R. S., & Jackson., S. E. (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia: Menghadapi Abad Ke-21. Jakarta: Erlangga.

Silviyani, V., Susanto, T., & Asmaningrum, N. (2013). Hubungan Posisi Bekerja Petani Lansia dengan Resiko Terjadinya Nyeri Punggung. Jember : Universitas Jember (UNEJ).

Soedkidjo, N. (2007). Pendidikan dan perilaku kesehatan. .PT Rineke Cipta . Jakarta.

Standard Australia.,Agriculture, Forestry,Fishing and Food. (n.d.). http://www.standards.org.au/standards-catalogue/sa-snz

Staur, S., W., & H., R. (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Metode Demonstrasi terhadap Tingkat Pengetahuan dan Motivasi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Petani Desa Wringin Telu Kecamatan PugerKabupaten Jember. E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 4(1), 97.

Suhartono, & Darmanto. (2010). Keracunan Pestisida dan Hipertiroidisme pada Wanita Usia Subur di Daerah Pertanian. Kesehatan Lingkungan, 218. DOI: https://doi.org/10.21109/kesmas.v4i5.172

Sularti. Muhlisin, A. (2012). Hubungan tingkat pengetahuan bahaya pestisida dan kebiasaan pemakaian alat pelindung diri dilihat dari munculnya tanda gejala keracunan pada kelompok tani di Karanganyar. 154–164. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/

Suma’mur PK. (1987). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. CV. Jakarta: Haji Mas Agung.

Sunarti, E., Hadi, S., Murdiyanto, & Hadianto, A. (2009). Indikator Kerentanan Keluarga Petani dan Nelayan untuk Pengurangan Risiko Bencana di Sektor Pertanian. Pusat Studi Bencana Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/53266

Suryati, I., Yuliano, A., & Bundo, P. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Dengan Penanganan Awal Gigitan Binatang. Prosiding Seminar Kesehatan Perintis.

Susanto, T., Purwandar, R. I., & Wuryaningsih, E. W. (2016). Model Kesehatan Keselamatan Kerja Berbasis Agricultural Nursing : Studi Analisis Masalah Kesehatan Petani. Jurnal Ners, 11(1), 45–50. DOI: https://doi.org/10.20473/jn.V11I12016.45-50

Thygerson. (2009). Buku Ajar Pertolongan Pertama. PT Gelora Aksara Pratama.

Topobroto HS. (2002). Kebijakan dan Kondisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia. ILO.

Weis, B., Amler, S., & Amler, R. (2004). Pesticides. Pediatrics, 113, 1030–1036. DOI: https://doi.org/10.1542/peds.113.S3.1030

Widianto, E. P. (2018). Penatalaksanaan Pra-Rumah Sakit Pada Kasus Kegawatdaruratan Di Area Pertanian : A Literature Review. Makalah Seminar Prodi D3 Keperawatan Unej Kampus Lumajang.

Yuantari, M. C., Widiarnako, B., & Sunoko, H. R. (2013). Tingkat Pengetahuan Petani dalam Menggunakan Pestisida (Studi Kasus di Desa Curut Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan). 42.

Yuantari, C., Widiarnako, B., Sunoko, & H.R. (2013). Tingkat pengetahuan petani dalam menggunakan pestisida: Studi kasus di Desa Curut Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan. (Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 2013. http://eprints.undip.ac.id/

Yuantari, Catur, M. G., Widiarnako, B., & Ryasunoko., H. (2015). Analisis Risiko Pajanan Pestisida terhadap Kesehatan Petani. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 239–245. DOI: https://doi.org/10.15294/kemas.v10i2.3387

Published
2021-12-17
How to Cite
Suhari, S., Mashuri, M., & Abidin, Z. (2021). IDENTIFICATION OF FARMER INTEGRATED EMERGENCY RISK BASED ON AGRICULTURAL NURSING. Nurse and Health: Jurnal Keperawatan, 10(2), 201-213. https://doi.org/10.36720/nhjk.v10i2.229
Abstract viewed = 338 times
PDF downloaded = 298 times iThenticate Result downloaded = 50 times