TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI SMA PGRI 1 SIDOARJO

  • Agus Sulistyowati
  • Efri Yasinta Amalia

Abstract

Introduction. Remaja sering diliputi oleh banyak ketidaktahuan dengan perkembangan dirinya yang menimbulkan problematika tersendiri. Fenomena yang terjadi pada remaja di SMA PGRI 1 Sidoarjo adalah banyak remaja sudah pernah melakukan perilaku yang beresiko seperti ciuman, petting, berhubungan seks, terjadi kehamilan dengan aborsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di SMA PGRI 1 Sidoarjo. Methods. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dimana peneliti ingin mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Populasi dalam peneliti ini berjumlah 209 responden. Sampel sebanyak 136 responden di ambil dengan stratified random sampling. Data di ambil dengan kuesioner, kemudian di olah dan di analisis dengan data distribusi frekuensi. Results. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan kurang tentang kesehatan reproduksi sebanyak73 responden (54%). Tingkat pengetahuan yang kurang tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor diantaranya usia, pendidikan, pernah / tidaknya mendapat informasi. Discussion. Dari hasil masalah tersebut dapat di atasi dengan meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan melakukan kerja sama dengan tim kesehatan terdekat atau BKKBN untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi kepada remaja. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adjie, S.J.M. (2009). Kesehatan Reproduksi Remaja dalam Aspek Sosial. h p://www.idai.or.id/remaja.asp. Diakses 6 September 2013 pada pukul 22.00 WIB.

Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Kabupaten Sidoarjo. (2012). Buku Pesan PLKB/PKB/Kader. http://ceria.bkkbn.go.id/referensi/substansi/downloa d/2-buku.pdf. Diakses 12 September 2013 pada pukul 9.30 WIB.

Badan Koordinasi Keluarga Berencana. (2006).

Panduan Pembinaan dan Pengembangan Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta

Badan Koordinasi Keluarga Berencana. (2008). Tanya Jawab Kesehatan ReproduksiRemaja. h p://ceria.bkkbn.go.id/referensi/substansi/downloa d2-tanya.pdf. Diakses 9 September 2013 pada pukul 03.00 WIB.

Badudu, Zain. (2007). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2005).

Pedoman Kesehatan Jiwa Remaja (Pegangan Bagi Dokter Puskesmas).www.depkes.go.id.Diakses12 September 2013 pada pukul 12.00 WIB.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(2008).

Remaja dan Seks PraNikah.www.ceria.bkkbn.go.id. Di akses pada 12 september 2013 pada pukul 12.00 WIB.

Hidayat, Aziz Alimul. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika.

Muzayyah, Z. (2010). Pendidikan Seksual Remaja. www.epsikologi.com. Diakses pada 13 September 2013 pada pukul 13.40 WIB.

Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Thesis Dan Instrument Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Nursalam. ( 2003 ). Pendekatan Praktiks Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Sagung Seto

Rachmawati, I.N. (2008). Kehamilan dan Melahirkan pada Remaja. www.staff.ui.ac.id/internal/material/KehamilanMe lahirkanRemaja.pdf. Diakses 4 Oktober 2013 pada pukul 20.00 WIB

Rachmawati, I.N., (2008). Pelatihan Kesehatan Reproduksi Remaja untuk Mencegah Kematian Perinatal. www.PelatihanKesehatanRepro duksiRemaja.pdf. Di akses pada tanggal 8September 2013 pada pukul 22.00 WIB.

Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan (Penuntun Praktis Bagi Pemula). Jogjakarta: Mitra Cendikia.

Soetjiningsih. (2007). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: CV Sagung Seto.

Tanjung, A.et al. (2001). Kebutuhanakan Informasi dan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja, Laporan Need Assessment, Kerjasama PKBI, UNPFA, BKKBN

Syaifuddin, Drs. H. (2002). Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Jakarta :Buku Kedokteran EGC.

Treffer. et al. (2004). Adolescent Pregnancy (Issues in adolescent health and development).www.WorldHealthOrganization.co m. Di akses pada tanggal 11 September 2013 pada pukul 20.30WIB.

Triswan, et al. (2000). Kesehatan Reproduksi Remaja: Membangun Perubahan yang Bermakna. Available from: http://www.path.org/files/Indonesian_16- 3.pdf. Diakses pada tanggal 16 September 2013 pada pukul 08.00 WIB.

Tukan, J.S. (2003). Metode Pendidikan Seks, Perkawinan, dan Keluarga. Jakarta: Erlangga.

UNICEF. (2007). Early Marriage.http://www.uniceforc.org. Di akses pada tanggal 25 September 2013 padapukul 20.45 WIB.

Weiss, (2010). Teen Pregnancy. www.teenpregnancy.co.id. Di akses pada tanggal 18 September 2013 padapukul 19.45 WIB

Wiknjosastro, H. et al (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

World Health Organization. (2009). Making Pregnancy Safer. h p://www.who.int/making_pregnancy_safer/topics/ adolescent_pregnanc y/en/in dex.html. Diakses pada tanggal 11 September 2013 pukul 15.30 WIB

Published
2016-02-01
How to Cite
Sulistyowati, A., & Amalia, E. Y. (2016). TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI SMA PGRI 1 SIDOARJO. Nurse and Health: Jurnal Keperawatan, 5(1), 1-4. https://doi.org/10.36720/nhjk.v5i1.2
Section
Original Research Article
Abstract viewed = 584 times
PDF downloaded = 383 times